Film Paling Mengesankan dan Mengecewakan Tahun 2019
Tahun 2019 sudah di penghujung usia. Sepanjang tahun ini pun sudah ada ratusan film yang keluar masuk bioskop. Seringkali kita disuguhkan dengan artikel-artikel tentang film terbaik, tapi kurang adil juga rasanya jika kita tidak membicarakan film yang buruk. Namun perlu dicatat bahwa buruk di sini bukan berarti tidak berkualitas, tapi lebih ke arah mengecewakan dan jauh dari ekspektasi besar penontonnya.
Film Paling Mengesankan
Jadi, untuk artikel kali ini, kami akan menyuguhkan para pembaca beberapa film yang paling mengesankan dan juga mengecewakan di tahun 2019 ini. Tentu saja, kami juga akan mencantumkan rating yang ada di website Carifilms. So, langsung aja kita mulai dari film paling mengesankan ya!
1. Joker
Rating Carifilms: 9/10
Perlu diakui memang film Joker karya Todd Phillips ini sarat dengan pujian dan juga kontroversi. Sudut sinematografi yang cantik dan akting Joaquin Phoenix yang apik berpadu menjadikan film ini menjadi sangat menarik. Sempat diragukan bisa menjadi lebih bagus dari film Joker sebelumnya, ternyata film Joker yang rilis di bulan Oktober 2019 ini berhasil memenuhi bahkan melebihi ekspektasi para penonton.
Film ini pun berhasil meraup lebih dari 100 juta USD di minggu awal penayangannya. Nampaknya kontroversi yang ada di film ini menjadi daya tarik sendiri bagi orang-orang untuk menyaksikannya. Pada bulan September sebelumnya pun film Joker ini berhasil mendapat penghargaan di Festival Film Venice.
2. Avengers: Endgame
Rating Carifilms: 9/10
Avengers: Endgame merupakan film yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama dan Disney mendukung film ini dengan kampanye pemasaran terbesar untuk film Marvel. Film ini ditayangkan perdana di Los Angeles pada 22 April 2019, dan dirilis secara teatrikal di Amerika Serikat pada 26 April. Film ini menerima pujian atas arahan, akting, skor musik, urutan aksi, efek visual, dan bobot emosional, dengan kritikus memuji puncak dari 22 film Marvel sebelumnya. Film superhero ini meraup hampir $ 2,8 miliar di seluruh dunia, melampaui seluruh pertunjukan teater Infinity War hanya dalam sebelas hari dan memecahkan banyak rekor box office, termasuk menjadi film terlaris sepanjang masa. Pada film ini, Iron Man yang diperankan oleh Robert Downey Jr. benar-benar memegang peranan kunci.
3. John Wick: Chapter 3
Rating Carifilms: 8/10
Film-film dari waralaba John Wick ini hampir tidak mengecewakan. Namun ada yang spesial di film yang ke-3 ini, film ini mendapat sambutan hangat dari penonton film Indonesia. Bukan tanpa alasan, tapi karena ada dua aktor laga Indonesia, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman yang muncul dan berhadapan dengan Keanu Reeves. Pengambilan sinematografi dan grafik yang memanjakan mata, ditambah adegan-adegan perkelahian yang membuat penontonnya ikut tegang menjadi nilai plus sendiri yang dimiliki film ini.
Di Amerika Serikat dan Kanada, Parabellum pada awalnya diproyeksikan untuk menghasilkan $ 30-40 juta dari 3.850 bioskop di akhir pekan pembukaannya. Film ini menghasilkan $ 5,9 juta dari preview Kamis malam, lebih dari total preview Kamis malam untuk dua film sebelumnya ($ 950.000 dan $ 2,2 juta). Ini kemudian menghasilkan $ 22,7 juta pada hari pertama (termasuk preview), meningkatkan proyeksi bruto menjadi $ 56 juta. Film ini kemudian memulai debutnya dengan harga $ 57 juta, menjadi film pertama yang menurunkan Avengers: Endgame di atas box office.
Film Paling Mengecewakan
Baiklah, tiga film sebelumnya adalah film-film yang berhasil memuaskan para penonton setelah keluar dari pintu bioskop. Namun sudah sewajarnya, jika ada hal yang baik maka ada pula yang buruk. Begitu pun dengan film. Sepanjang tahun 2019 kita disuguhi banyak film menarik dan layak untuk disimak, namun sebaliknya, dari sekian banyak film yang muncul di tahun 2019 ini, ada beberapa film yang tak sesuai ekspektasi dan memeroleh respon kurang baik dari pemirsa. Film apa sajakah itu?
1. Men in Black : International
Rating Carifilms: 6/10
Men in Black: International merupakan film franchise dari rangkaian film Men in Black. Berharap mengulang sukses dari beberapa film sebelumnya, justru banyak kritikus film menganggap film ini adalah produk daur ulang dari sisa-sisa waralaba film yang sudah mengalami kemerosotan. Padahal, film ini dimeriahkan oleh aktor kenamaan Chris Hemsworth dan Tessa Thompson yang telah membuktikan chemistry menakjubkan dalam film Thor: Ragnarok. Sayangnya, dibutuhkan lebih dari sekadar aktor berbakat untuk membuat film yang bagus.
Sementara itu, banyak juga ulasan yang memuji gaya komedi Hemsworth dan Thompson dalam film, namun tetap saja tidak membuat film ini menjadi hidup. Bahkan, penonton hanya memberi rating B di Cinema Score, dan kritik di Rotten Tomatoes hanya mencapai 24%.
2. Charlie’s Angels
Rating Carifilms: 4/10
Nampaknya tahun ini bukanlah tahun keberuntungan untuk Elizabeth Banks. Setelah menyutradarai film Brightburn dan Charlie’s Angels nampaknya dua film ini tidak mampu mendulang sukses.
Sebuah ide cerita yang menarik namun denagn naskah cerita yang belum matang sehingga banyak adegan tidak penting dan dipaksakan muncul. Ditambah lagi dengan efek visual yang sangat buruk dan terlihat pada beberapa adegan terutama saat Sabina naik helikopter setelah menyelesaikan misinya.
Namun dibalik semua kekurangan itu, terdapat hal-hal menarik dalam film ini. Tentu saja, kemampuan akting dari tiga aktris pemeran utama yang mampu memainkan perannya dengan baik. Lalu banyak adegan laga yang berbeda dari film Charlie’s Angles sebelumnya, serta dari segi cerita yang menyisipkan kesetaraan gender yang menekankan bahwa wanita bisa melakukan berbagai hal yang dilakukan pria.
3. X-Men: Dark Phoenix
Rating Carifilms: 6/10
Kebenaran yang menyedihkan dari nasib 20th Century Fox adalah bahwa mereka begitu sering membuat film berkualitas namun di waktu yang bersamaan kegagalan mereka sama-sama spektakuler. Dibalik kesuksesan The Shape of Water atau Ford vs Ferrari, fakta bahwa ‘X-Men: Dark Phoenix‘ tidak mampu mencapai target dan mendulang sukses. Terlebih alur utama cerita film ini dapat disebut tidak ada sama sekali karena alurnya sangat sederhana.
X-Men: Dark Phoenix adalah akhir dari saga X-Men. Film ini disutradarai oleh Simon Kinberg dan diangkat dari komik klasik Marvel yang ditulis oleh Chris Claremont dan digambar oleh John Byrne. Film ini berpusat pada Jean Gray, salah satu X-Men sekaligus murid Profesor Charles Xavier, dan dalam film ini diceritakan latar belakang Jean.
Akhir saga X-Men ini dapat disebut datar dibanding dengan film X-Men lainnya. Akan tetapi film X-Men: Dark Phoenix masih memiliki hal menarik untuk disimak terutama pada bagian aksi, dan tentu saja akting dari Sophie Turner juga layak diapresiasi.
Ya, memang terkadang penilaian terhadap suatu film itu bersifat subjektif. Namun jika kita adalah seseorang yang sudah menantikan untuk menonton suatu film dan ternyata film itu tidak memenuhi ekspektasi kita, tentu saja adalah hal yang wajar jika kita kecewa. Jadi bagaimana dengan pendapatmu? Langsung aja isi polling di bawah ini ya!