8 Rekomendasi Film Biografi Atlet Paling Epik dan Menarik
Belakangan ini tren bersepeda mulai kembali terdengar dan banyak anak muda serta orang tua yang ikut berpartisipasi dalam tren tersebut. Selain menyehatkan bersepeda juga bisa ngilangin rasa bosen kita di masa-masa pandemi seperti gengs! Namun, bagi kalian yang ingin ikut berolahraga tetapi tidak bisa mengendarai sepeda harus bagaimana?
Tenang! Ada banyak olahraga asik dan menyenangkan yang bisa kalian lakukan selain bersepeda. Misalnya berkuda, bulu tangkis, sepak bola, futsal, dll. Tapi kalian tetap melakukan hal-hal itu? Nah kali ini kami akan memberikan rekomendasi film-film biopik yang asik untuk kalian tonton di rumah saja. Simak di bawah ini dan jadikan motivasi ya!
1. Ride Like a Girl (2019)
Yang pertama ini adalah film berjudul Ride Like a Girl yang merupakan sebuah film drama biografi olahraga Australia yang disutradari oleh Rachel Griffiths. Cerita dari film ini diangkat dari kisah nyata Michelle Payne, seorang joki wanita pertama yang memenangkan Piala Melbourne pada tahun 2015.
Diceratakan pada saat masih kecil, Michelle Payne (Teresa Palmer) bermimpi memenangkan Piala Melbourne yang merupakan lomba balap kuda terberat sejauh 2 mil. Michelle merupakan anak bungsu dari 10 bersaudara dan dibesarkan oleh ayah tunggal bernama Paddy (Sam Neill). Dia keluar dari sekolah pada usia 15 tahun untuk mengejar impiannya menjadi seorang joki. Dari film ini, kita akan tahu bagaimana perjuangan seorang Micelle Payne yang berusaha mendapatkan Piala Melbourne meski diterjang banyak masalah keluarga, kehidupan, kegagalan, dll.
2. The Blind Side (2009)
Selanjutnya merupakan film The Blind Side yang merupakan film drama biografi olahraga dengan mengangkat kisah nyata dari kehidupan Michael Oher. Ia merupakan seorang atlet football Amerika yang penuh prestasi dan saat ini masih ikut serta menjadi atlet untuk tim football Carolina Panthers.
Seperti bagaimana orang sukses pada umumnya, tidak ada perjalanan yang singkat untuk mendapatkan banyak penghargaan serta pengakuan dari orang lain. Awal mula kehidupan Michael Oher (Quinton Aaron) sangatlah sulit karena pengaruh lingkungan yang buruk dan juga trauma masa kecil yang menjadikan ia menjalani hidup sebagai tunawisma. Namun, kehidupan Oher seketika berubah tatkala Leigh Anne Tuohy (Sandra Bullock) hadir di kehidupannya. Anne menangkat Oher sebagai anak asuhnya dan membiayi pendidikan Oher hingga ia mencapai kesuksesan dan membuat bangga banyak orang.
3. Susi Susanti: Love All (2019)
Siapa yang tak kenal dengan atlet bulu tangkis kebanggaan Indonesia yang satu ini? Akhirnya pada tahun 2019 ini cerita hidup Susi Susanti dijadikan sebuah film yang disutradarai oleh Sim F. Perlu diketahui, Susi Susanti sudah menjadi wanita yang dipandang hebat dalam bulu tangkis sedari ia berusia 14 tahun.
Susi Susanti (Laura Basuki) dalam perjuangannya menjadi atlet kebanggaan Indonesia terlebih dahulu dibimbing oleh pelatihnya bernama Liang Chiu Sia. Dengan dibantu dorongan ayahnya serta terkadnya, Susi Susanti akhirnya mendapatkan hasil gemilang dari apa yang sudah ia kerjakan sedari kecil. Ia meraih medali emas Olimpiade pertama untuk Indonesia. Meski waktu itu Indonesia sedang mengalami masalah ekonomi, Susi Susanti tetap dapat membuktikan kepada dunia bahwa atlet Indonesia berhak dipandang dan dihormati.
4. Dangal (2016)
Selanjutnya ada film Dangal yang berasal dari negara India. Film drama biografi olahraga yang satu ini disutradari oleh Nitesh Tiwari. Menceritakan kisah nyata dari Babita Kumari dan Geeta Phogat yang merupakan atlet India pertama yang mendapatkan medali emas di kategori gulat, film ini berhasil mendapatkan banyak penghargaan bergengsi.
Awal cerita dari film ini adalah tentang Mahavir Singh Phogat (Aamir Khan) bermimpi menjadi penggulat profesional dan mendapatkan medali emas. Namun, ia gagal dan lalu berharap memiliki anak yang mampu meneruskan usahanya tersebut. Sayangnya takdir berkehendak lain, anak pertama yang dilahirkan istrinya merupakan seorang perempuan dan begitupula anak keduanya. Kedua anak tersebut adalah Geeta Phogat (Zaira Wasim (saat kecil), Fatima Sana Shaikh (saat besar)) dan Babita Kumari (Suhani Bhatnagar (saat kecil), Sanya Malhotra (saat besar)). Awalnya Mahavir kecewa atas takdirnya yang diberikan anak perempuan, tetapi akhirnya ia mencoba dan berusaha keras pada anaknya untuk menjadikan mereka sebagai pegulat profesional.
5. Rush (2013)
Film Rush tahun 2013 merupakan film drama biografi olahraga yang menceritakan kisah persaingan antara James Hunt asal Inggris dan Niki Lauda asal Australia pada balap motor Formula 1 tahun 1976. Mulanya, James Hunt (Chris Hemsworth) merupakan pembalap Formula 3 yang tidak tertandingi. Namun, ia tidak pernah memiliki mimpi untuk menjadi pembalap di ajang formula 1 karena tidak memiliki modal untuk mengikutinya.
Konflik terjadi ketika kedatangan Niki Luda (Daniel Bruhl) ke Formula 3 dan berhasil mengalahkan Hunt di ajang tersebut. Lauda juga merupakan keturunan pebisnis kaya raya yang berarti memiliki modal lebih dari Hunt. Akibat dari itu, Hunt pun merasa tersaingi dan bertekan mengalahkan Lauda. Namun, Lauda malah terus-menerus mendominasi di ajang Formula 3 dan mencoba naik kelas ke Formula 1 dengan alasan bosan. Lauda pun bergabung dengan tim Ferrari di Formula 1. Hunt yang mengetahui itu, akhirnya mencoba mengikuti Formula 1 dan masuk ke dalam tim McLaren. Sejak itu mula mereka menjadi rival abadi yang saling bersaing untuk mendapatkan gelar juara Formula 1.
6. 42 (2013)
Belakangan ini isu rasisme banyak dibicarakan di beberapa belahan dunia. Nah berhubungan dengan itu, ada film drama biografi olahraga asal Amerika Serikat tahun 2013 berjudul 42 yang menceritakan tentang atlek bisbol kulit hitam pertama yang mengikuti Major League.
Mengangkat sebuah kisah nyata kehidupan Jackie Robinson (Chadwick Boseman), seorang Afrika-Amerika pertama yang bermain dalam liga profesional bisbol Amerika. Film ini cukup berbeda dengan film biografi olahgraga yang lain karena film ini lebih banyak mengangkat hal hak asasi. Meski begitu, film ini juga memberikan kita gambaran perjuangan keras dari Robinson yang meski tertindas karena rasisme, ia dapat membuktikan bahwa dirinya layak menjadi seorang bisbol profesional.
7. I, Tonya (2017)
Berikutnya yang ke tujuh ada film berjudul I, Tonya yang disutradari Craig Gillespie. Film drama biografi olahraga ini mengisahkan cerita nyata dari Tonya Harding, seorang atlet seluncur indah yang diduga terlibat dalam penyerangan rekannya, Nancy Kerrigan pada tahun 1994.
Tonya Harding (Margot Robbie) merupakan atlet yang memiliki pengalaman pahit pada saat ia kecil. Ketika Tonya berumur 4 tahun, ia dipaksa untuk mengikuti kursus selancar oleh ibunya. Tak hanya itu, ia sering mendapatkan kekerasan fisik dan juga verbal dari sang ibu dan pelatihnya. Meski begitu, setelah ia dewasa, ia berhasil menjadi atlet seluncur terbaik di Amerika Serikat dan berhasil mendapatkan banyak gelar di bidang tersebut. Suatu ketika, ia mendapatkan tuduhan melukai Nancy Kerrigan yang merupakan rivalnya sendiri. Namun, Tonya mengakui bahwa dirinya tidak melakukan hal tersebut dan tidak mengetahui apa yang terjadi tentang kejadian itu. Dari film ini, kalian mungkin akan mengetahui apa yang terjadi sebenarnya di kehidupan Tonya.
8. Pele: Birth of a Legend (2016)
Yang terakhir ada film dengan judul Pele: Birth of a Legend. Film ini mengangkat sebuah cerita nyata dari salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia yang bernama Pelé. Bagi penggemar sepak bola pasti nama Pelé sudah tidak asing lagi.
Dengan menonton film ini, kamu bakal tahu bagaimana perjuangan seorang Pelé (Kevin de Paula) dari masa mudanya. Ketika kecil, Pelé adalah seorang anak yang memiliki hobi bermain bola di kampungnya. Meski bermain bola tanpa menggunakan sepatu dan peralatan bola lazim lainnya, Pelé ternyata memiliki bakat spesial dan berhasil menjadi pemain terhebat di kampungnya. Setelah dari itu, Pelé berhasil dipandang seorang agen sepak bola dan mengajaknya untuk bergabung di klub sepak bola bernama Santos FC. Pelé berhasil menjadi pencetak gol terbanyak di liga ketika ia masih berumur 16 tahun. Tak disangkat berapa bulan kemudian, Pelé dipanggil ke tim nasional Brazil dan berhasil menjuarai World Cup 1958, 1962, dan 1970.