Tora Sudiro
Tora Sudiro, selamanya akan dikenal oleh warga Indonesia sebagai tokoh protagonis gay di film Arisan tahun 2003! Mulai terjun ke dunia akting setelah kesempatan bertemu dengan Direktur Nia DiNata saat bekerja untuk sebuah Badan iklan Jakarta. Sementara aktingnya dikejutkan oleh kritik di balik ciumannya dengan aktor Surya Saputra yang mendapatkan Sudiro Film Festival Indonesia 2004 Penghargaan Aktor Terbaik Aktor dan memberikan meteor pada bintang.
Sudiro lahir di Jakarta, Indonesia, ketika film Perang Dunia II Tora! Tora! Tora! sedang bermain di bioskop lokal, tapi pengusaha ayah dan ibu model cepat bercerai. Ibunya kemudian tewas dalam kecelakaan mobil ketika ia berusia tujuh tahun. Dia tinggal dengan neneknya selama beberapa tahun sampai pindah kembali dengan ayahnya. SMA-nya tahun yang dihabiskan di Australia dan Selandia Baru. Tato yang menutupi lengan dan bahunya, terungkap di Arisan!, katakan aspirasi Remaja berada di band rock.
Sejak debut aktingnya Dia ditampilkan dalam Teddy Soeriabeladja, surealis Biru (2005), dia tampil di berbagai acara TV termasuk Malamama, D, Mandda, dan Extravaganza, dan mulai naik panggung dalam” The Penculikkan Pangeran Pollta ” pada tahun 2005 di Konvensi Jakarta Center di Jagarta.