Christine Hakim
Bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim, atau kerap disapa Christine Hakim adalah aktris senior yang telah menghasilkan lebih dari 40 film sejak debutnya di tahun 1973 melalui film ‘Cinta Pertama’.
Awalnya, Christine Hakim tak pernah bermimpi menjadi seorang aktris. Namun, setelah wajahnya muncul sebagai model sebuah majalah, sutradara Teguh Karya mulai meliriknya untuk menjadi pemeran utama dalam film Cinta Pertama. Melalui perdebatan dengan produser film karena Christine dirasa tidak tepat untuk menjadi pemeran utama, pada akhirnya justru Christine berhasil meraih piala citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Tentunya, hal ini semakin membulatkan tekad Christine untuk berkarya di dunia seni peran.
Dari tahun ke tahun, ia mampu berinovasi dalam melakukan peran dalam setiap film yang dimainkannya, hingga akhirnya ia melebarkan sayapnya menjadi produser film.
Karyanya bersama sutradara Garin Nugroho berjudul Daun di Atas Bantal tayang perdana dalam Un Certain Regard di Cannes pada tahun 1998. Film ini masih memiliki banyak kekurangan sehingga Christine melakukan banyak inovasi dan evaluasi untuk film kedua yang diproduseri olehnya berjudul Pasir Berbisik. Film ini mendulang sukses di tanah air hingga film ini ditayangkan pada Festival Film Asia Deauville.
Meski telah berusia 60 tahun, Christine masih aktif berperan di layar lebar. Film yang membawanya menjadi pemenang di Ajang Festival Film Cannes adalah Cut Nyak Dien. Sebuah kebanggan besar untuk dunia perfilman tanah air, sehingga selanjutnya Christine didaulat menjadi juri dalam Festival Film Cannes.
Christine pernah tampil sebagai pemeran minor dalam film Eat, Pray, Love yang diperankan Julia Roberts dan mengambil setting tempat di Indonesia.
Dibalik kesuksesannya dalam dunia seni peran, tak banyak yang diketahui publik mengenai kehidupan pribadi seorang Christine Hakim. Ia senantiasa bercerita mengenai filmnya pada pers, namun tidak dengan kehidupan pribadinya. Diketahui bahwa Christine menikah dengan seorang produser dan aktor asal Belanda bernama Jeroen Lezer dan kini mereka tinggal di Cibubur.
Disamping kesibukannya dalam berkarir, Christine adalah pegiat sosial di bidang pendidikan. Bahkan, di tahun 2008 Christine didaulat menjadi duta untuk UNESCO di bidang jasa pendidikan.